Manusia dalam kehidupan
sehari-harinya tidak lepas dari kebudayaan, karena manusia adalah pencipta dan
pengguna kebudayaan itu sendiri. Budaya berasal dari budi dan daya yang berarti
cipta, rasa dan karsa. Kebudayaan dapat diartikan segala sesuatu yang bersangkutan
dengan budi atau akal manusia. Kebudayaan merupakan hasil dari usaha manusia
untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani agar hasilnya dapat digunakan untuk
keperluan manusia sendiri.
Ciri-ciri kebudayaan
antara lain :
a. Diciptakan
oleh manusia melalui perasaan, kemauan, dan karya.
b. Dibutuhkan
oleh manusia untuk menyesuaikan diri.
c. Diperoleh
melalui belajar
d. Dimiliki
dan diakui oleh masyarakat
e. Diwariskan
f. Berubah-ubah
g. Berupa
gagasan, tindakan, dan materi.
Wujud kebudayaan secara
umum ada tiga, yaitu : (1) idea tau gagasan, (2) tindakan (tata kelakuan), (3)
benda atau materi. Tetapi pernyataan tersebut dapat dilihat sebagai wujud
konkret yaitu:
a. Perilaku : cara bertindak atau bertingkah laku tertentu
dalam situasi tertentu.
b. Bahasa : bahasa hasil budi daya manusia yang
berfungsi sebagai alat berpikir dan
alat
berkomunikasi.
c. Materi : budaya merupakan hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya manusia dalam
masyarakat.
Bentuk materi berupa pakaian, alat produksi, alat transportasi,
dan lain
sebagainya.
Sistem budaya merupakan
komponen dari kebudayaan yang bersifat abstrak dan terdiri dari
pikiran-pikiran, gagasan, konsep, serta keyakinan. Dengan demikian, sistem
kebudayaan merupakan bagian dari kebudayaan yang dalam bahasa Indonesia lebih
lazim disebut sebagai adat istiadat. Dalam adat istiadat terdapat juga sistem
norma dan di situlah salah satu fungsi sistem budaya yaitu menata serta
menetapkan tindakan-tindakan dan tingkah laku manusia. Sistem budaya suatu
daerah akan menghasilkan jenis-jenis kebudayaan yang berbeda. Jenis kebudayaan
ini dapat dikelompokkan kedalam 2, yaitu :
1. Kebudayaan
Material
Kebudayaan material antara lain hasil
cipta, karsa, yang berwujud benda, barang alat pengolah alam, seperti gedung,
pabrik, jalan, rumha, dan sebagainya.
2. Kebudayaan
Non-Material
Kebudayaan Non-Material merupakan hasil
cipta, karsa, yang berwujud kebiasaan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan
sebagainya. Contohnya : cara (usage), volkways (norma kelaziman/kebiasaan),
mores (norma tata kelakuan/norma kesusilaan), norma adat istiadat (custom),
norma hukum (laws), dan mode (fashion).
Unsur-unsur kebudayaan meliputi : (1)
sistem religi; (2) sistem pengetahuan; (3) sistem mata pencaharian hidup; (4)
sistem organisasi kemasyarakatan; (5) sistem peralatan hidup dan teknologi; (6)
bahasa; (7) kesenian.
Substansi (isi) utama
budaya kebudayaan merupakan wujud abstrak dari segala macam ide dan gagasan
manusia yang bermunculan di dalam masyarakat yang memberi jiwa kepada
masyarakat itu sendiri, baik dalam bentuk atau berupa sistem pengetahuan,
nilai, pandangan hidup, kepercayaan, dan etos kebudayaan.
1. Sistem
pengetahuan : suatu akumulasi dari
perjalanan hidup manusia.
2. Nilai : sesuatu yang baik
yang selalu diinginkan, dicita-citakan dan
dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota
masyarakat.
3. Pandangan
hidup : pedoman bagi suatu
masyarakat atau bangsa dalam menjawab
atau mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya.
4. Kepercayaan : mengandung arti yang lebih luas
daripada agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5. Persepsi : suatu titik tolak
pemikiran yang tersusun dari seperangkat kata-
kata yang digunakan untuk memahami kejadian atau gejala
dalam kehidupan.
6. Etos
kebudayaan : ciri kebudayaan dari
suatu masyarakat atau suku tertentu.
Pembahasan
selanjutnya yaitu sifat-sifat budaya. Kendati kebudayaan yang dimiliki oleh
setiap masyarakat itu tidak sama, seperti di Indonesia yang terdiri dari
berbagai macam suku bangsa yang berbeda, tetapi setiap kebudayaan mempunyai
cirri atau sifat yang sama. Sifat tersebut bukan diartikan secara spesifik,
malainkan bersifat universal. Dimana sifat-sifat budaya itu akan memiliki
ciri-ciri yang sama bagi semua kebudayaan manusia tanpa membedakan faktor ras,
lingkungan alam, atau pendidikan. Yaitu sifat hakiki dari kebudayaan yang
berlaku untuk umumbagi semua budaya dimanapun juga. Sifat hakiki tersebut
antara lain :
a. Budaya
terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
b. Budaya
telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak
akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
c. Budaya
diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
d. Budaya
mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tidakan-tindakan
yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang, dan
tindakan-tindakan yang diijinkan.
Budaya dimiliki bersama oleh setiap
masyarakat. Untuk lebih mudahnya masyarakat adalah wadahnya, sedangkan budaya
adalah isinya. Yang membedakan antara masyarakat yang satu dengan yang lain
adalah perbedaan latar belakang masing-masing masyarakat. Faktor-faktor
penyebab perbedaan itu antara lain :
1. Faktor
alam
Misalnya
: musik angklung, calung, dan suling pertama kali berasal dari Jawa Barat
karena alam Jawa Barat menyediakan banyak bamboo, sehingga dari bamboo
terinspirasi menjadi alat musik.
2. Faktor
kebiasaan
Misalnya
: di Jepang mengeluarkan bunyi desis dari mulut dianggap sebagai tanda
penghargaan terhadap orang yang mempunyai derajat sosial yang lebih tinggi,
sebaliknya di Inggris mengeluarkan bunyi desis dari mulut dianggap penghinaan.
3. Faktor
kedaerahan
Misalnya
: kebiasaan yang berlaku pada masyarakat Sunda akan berbeda dengan kebiasaan
yang berlaku pada masyarakat Minahasa, Padang, dan daerah lainnya.
4. Pelapisan
sosial
Misalnya
: dulu golongan ningrat akan berbeda dalam bertutur kata , berpakaian dengan
golongan rakyat biasa, masa sekarang juga antara kelas menengah ke atas akan
berbeda cara bersikap, bergaul, berpakaian dengan orang lain kebanyakan.
Budaya yang dimiliki oleh masyarakat
cenderung bertahan ataupun berubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang
dialami oleh masyarakat yang bersangkutan. Kebudayaan akan terus hidup manakala
masyarakat mau mempertahankannya, sebaliknya kebudayaan akan musnah jika
masyarakat tidak lagi menggunakannya. Dalam mempelajari kebudayaan selalu harus
diperhatikan hubungan antara unsur-unsur yang mempengaruhi budaya itu cenderung
bertahan atau berubah.
Unsur-unsur penyebab kecenderungan
bertahannya suatu budaya antara lain : (1) unsur
idiologi, idiologi digunakan sebagai pedoman hidup suatu bangsa, dengan
demikian unsure idiologi ini kecenderungan tetap bertaha karena sudah diyakini
kebenarannya oleh suatu masyarakat atau bangsa; (2) unsur kepercayaan/religi, semua aktivitas manusia yang berhubungan
dengan kepercayaan/religi didasarkan pada suatu keyakinan akan kebenaran
(keimanan). Oleh karena itu, unsur kepercayaan atau religi ini cenderung tetap
bertahan karena menyangkut keyakinan, keptuhan atau keimanan yang diyakini; (3)
unsur seni, seni adalah sesuatu yang
bersifat indah, seni melahirkan cinta kasih, kasih saying, kemesraan, pemujaan,
baik terhadap Tuhan, maupun terhadap sesame manusia. Pengungkapan rasa seni
dapat melalui musik, tari, lukis, dan sebagainya, sebagai hasil cipta, karsa,
manusia yang cenderung bertahan dari masa ke masa; dan (4) unsur bahasa, bahasa merupakan alat komunikasi, penghubung suatu
maksud antar manusia, dari bahasa kita dapat mengungkapkan apa yang kita
inginkan. Bahasa kecenderungan tetap bertahan dari maa ke masa, meskipun kosa
katanya semakin berkembang, tanpa bahasa manusia tidak dapat berhubungan satu
sama lain.
Sedangkan unsur-unsur kecenderungan
perubahan budaya dikarenakan antara lain : (1) unsur mata pencaharian, mata pencaharian dengan sistem tradisional
cenderung berubah menjadi suatu sistem yang lebih maju. Perubahan mencakup
sistem produksi, distribusi, dan konsumsi. Dengan demikian, sistem mata
pencaharian hidup cenderung berubah dari masa ke masa, seiring dnegan perubahan
jaman, perkembangan ilmu dan teknologi, serta pola hidup; (2) unsur sistem teknologi, manusia tidak
dapat menutup diri dari kemajuan teknologi karena teknologi sendiri bermaksud
memudahkan manusia. Kemajuan teknologi berkembang seiring dengan meningkatnya
pengetahuan manusia. Dengan demikian teknologi kecenderung berubah seiring
perkembangan akal dan pengetahuan manusia; (3) unsur pengetahuan, sistem pengetahuan manusia mengalami perubahan
menjadi ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bertujuan agar manusia lebih
mengetahui dan mendalami segi kehidupan. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan
terus berkembang sesuai dengan perkembangan dan tingkat keingintahuan manusia.
Budaya berfungsi membantu manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan biologis,
kebutuhan psikologis, dan kebutuhan sosial.
Budaya diperoleh manusia melalui proses
belajar dalam masyarakat dan lingkungan hidupnya. Adapun proses belajar
kebudayaan dapat melalui proses internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi.
Pada dasarnya manusia menciptakan
kebudayaan adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena itu manusia disebut
sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan, bahkan didasari atau tidak kadangkala
manusia merusak kebudayaan yang telah diciptakannya itu.
Manusia merupakan makhluk yang
berbudaya, melalui akalnya manusia dapat mengembangkan kebudayaan. Begitu pula
manusia hidup dan tergantung pada kebudayaan sebagai hasil ciptaannya.
Kebudayaan juga memberikan aturan bagi manusia dalam mengolah lingkungan dengan
teknologi hasil ciptaannya.
Beberapa problematika kebudayaan, yang
berkaitan dengan pengembangan kebudayaan, antara lain : apabila ada hambatan
yang berkaitan dengan pandangan hidup atau kepercayaan, perbedaan persepsi,
faktor psikologis, kurangnya komunikasi atau masyarakat terasing, sikap
tradisional, sikap etnosentrisme, gegar budaya (cultural shock), penyalahgunaan teknologi.
Kerangka pemikiran Tringulasi menunjukkan keeratan hubungan antara individu,
masyarakat dan kebudayaan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Ketiga
unsur tersebut sama pentingnya, namun masing-masing mempunyai sifat
sendiri-sendiri dan mempunyai peranan khusus yang memberikan bentuk kepada
masing-masing unsur tersebut. Jika diteliti lebih mendalam, yang memegang
peranan penting dalam ketiga unsur tersebut adalah manusianya.
Hubungan yang menunjukkan keeratan
antara individu, masyarakat, dan kebudayaan dapat lebih di kongkritkan sebagai
berikut bahwa masyarakat yaitu sekumpulan individu dimana ada masyarakat yang
tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat
sebagai wadah pendukungnya. Pemisahan ketiga pengertian tersebut hanyalah
secara teoritis dan untuk kepentingan analisis, sebab pada kenyataannya sukar
untuk dipisah-pisahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar